Pandemi Covid 19 membuat industri fashion turut terdampak. Di tengah lesunya perekonomian, brand lokal Cottonello dan Selasa Di Bali ini malah berinovasi dengan memperkenalkan pakaian dari linen yang bisa dikenakan pria. “Apa yang kami tawarkan adalah pilihan pakaian yang tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga nyaman untuk dipakai sehari hari. Serta terpenting dengan harga yang terjangkau,” kata Founder sekaligus Business Development, Andika Liga Bintang, ditulis Selasa (19/9/2023).
Andika menceritakan dirinya memulai bisnis fashion tersebut pada Desember 2020 lalu. Ia dan rekannya memulai usaha thrifting atau pakaian bekas berbagai merek kenamaan seperti Zara, H&M, dan Giordano dengan harga Rp100 ribu per potongnya. Namun setelah beberapa bulan menghadapi kesulitan mendapatkan stok produk berkualitas yang dubutuhkan.
“Suplier kami tampaknya menjual produk produk terbaiknya ke pelanggan lain dengan harga yang lebih tinggi, sehingga stok celana berkualitas sulit kami dapatkan,” ujar Andika. Inspirasi Outfit Berbahan Linen bagi Pria Cocok untuk Liburan dan Kerja Inspirasi Outfit Ala Rose Blackpink Cocok Banget untuk Pergi ke Kampus
Inspirasi Gaya Outfit Cewe Simple dan Casual Ala Wendy Red Velvet, Cocok Untuk Cewek Tomboy Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 Pengakuan Teuku Ryan tak Mau Pisah saat Ria Ricis Kekeuh Gugat Cerai, Perangai Ayah Moana Dibongkar
Kuasa Hukum Ungkap Faktor Perceraian Catherine Wilson karena Sang Artis Maju Jadi Caleg Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, DKI Jakarta Kian Ketat, Dominasi Anies Cak Imin Mulai Runtuh Halaman 4 Keduanya lantas memutuskan untuk menjual gaun linen bekas.
Produk itu lalu mendapatkan tanggapan positif dari konsumen. Kebanyakan mereka meminta produk linen yang bisa dikenakan pria. “Kami melihat peluang di pasar pakaian pria, terutama karena di lingkungan bazaar yang kami ikuti, penawaran pakaian pria terbatas dan umumnya hanya kemeja rayon,” tuturnya.
Memulai produksi celana pendek linen Cottonello dan lalu berkembang ke produk kemeja linen. Andika mengatakan, baik Cottonello dan Selasa Di Bali keduanya menawarkan style dan bahan berkualitas. Terlebih bagi orang orang yang ingin tetap tampil stylish Ketika sedang berada di Bali. Namun keduanya mempunyai karakteristik berbeda, dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing masing konsumen.
"Kami merasa bahwa nama Cottonello kurang mencerminkan identitas Indonesia kami. Oleh karena itu, kami menciptakan brand Selasa Di Bali yang lebih mencerminkan asal kami, dan menawarkan konsep yang berbeda dari Cottonello,” katanya. Ia berharap, lahirnya Cottonello dan Selasa Di Bali sebagai brand fashion lokal dapat terus berkontribusi pada dunia fashion dan membawa sentuhan Bali dalam setiap produknya. Peluang di pasar yang menjanjikan dan berkomitmen untuk menyediakan beragam pilihan pakaian linen berkualitas untuk pria yang ingin tampil gaya dan nyaman dalam berbagai kesempatan.
"Kami menciptakan produk yang sederhana namun tetap fashionable, sehingga pelanggan kami dapat tampil percaya diri tanpa harus terlalu berlebihan,” terangnya. Pihaknya ingin siapa saja yang datang ke Bali merasakan gaya hidup santai dan elegan ala Bali, baik saat berlibur maupun dalam aktivitas sehari hari. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.