Aritmia, adalah kondisi di mana detak jantung jadi terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur. Apakah aritmia berbahaya? Masih tergantung pada kondisinya karena bisa berbahaya dan bisa juga tidak.
Kondisi ini, dapat terasa seperti jantung berdebar, meloncat-loncat, atau berdetak tak beraturan. Apakah ini kondisi serius? Anda bisa langsung konsultasi dengan dokter jantung terbaik sekaligus membaca kapan aritmia masuk kategori berbahaya dan tidak.
Kapan Aritmia Berbahaya?
Ada kondisi-kondisi tertentu untuk menjawab “Ya, berbahaya” ketika Anda menanyakan apakah aritmia berbahaya. Misalnya:
1. Risiko Gangguan Pemompaan Darah
Sejumlah jenis aritmia seperti ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation bisa menyebabkan jantung berdetak cepat dan tidak terkoordinasi.
Laman Vinmec menyebutkan jika kondisi ini membuat jantung tak bisa memompa darah dengan efektif.
Efeknya adalah tekanan darah akan menurun drastis, pingsan, dan bahkan mengalami henti jantung mendadak kalau tak segera dapat penanganan.
2. Risiko Kekurangan Oksigen dan Kerusakan Organ
Kemudian, jika jantung tidak memompa darah dengan baik, maka organ vital seperti ginjal, otak, dan hati bisa kekurangan pasokan oksigen.
Jika organ vital tersebut kekurangan oksigen, maka bisa memicu kerusakan organ yang bahkan sifatnya bisa permanen, apalagi jika terjadi setelah henti jantung.
3. Risiko Stroke
Jenis aritmia atrial fibrillation menjadi salah satu yang paling umum dan yang paling berbahaya.
Ketika atrium (bilik atas jantung) bergetar tak beraturan, darah bisa menggenang dan membentuk bekuan.
Nah, saat bekuan ini terbawa aliran darah ke bagian otak, bisa menyebabkan stroke. Seorang penderita aritmia ini, risikonya lima kali lebih besar mengalami stroke daripada orang yang tidak memiliki aritmia.
4. Risiko Gagal Jantung
Jika aritmia terus-menerus terjadi dalam jangka panjang, maka bisa melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah. Ini juga bisa berkembang jadi gagal jantung kronis.
Gagal jantung kronis itu sendiri merupakan kondisi ketika tubuh tak lagi menerima suplai darah serta oksigen yang cukup.
Kapan Aritmia Tidak Berbahaya?
Apakah aritmia berbahaya? Ada kondisi tertentu yang membuat aritmia tidak berbahaya.
Pasalnya, beberapa jenis aritmia seperti premature atrial contractions (PACs) atau denyut ekstra dari bilik atas jantung, umumnya tidak menimbulkan gejala serius.
Bahkan, banyak orang yang mengalaminya tapi belum menyadari ini. Namun, jika denyut ekstra ini muncul terlalu sering, maka bisa jadi sinyal awal ada masalah ritme jantung yang lebih serius.
Gejala Waspada Aritmia
Sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter jantung terbaik di RS Premier Jatinegara jika mengalami gejala seperti:
- Detak jantung terlalu cepat, lambat, atau terasa tidak teratur.
- Pusing, sesak napas, atau nyeri dada.
- Pingsan mendadak atau hampir pingsan.
- Keringat dingin atau rasa lemas tanpa sebab.
- Kehilangan kesadaran walau sesaat.
Aritmia bisa jadi kondisi serius dan bisa juga ringan bergantung pada jenisnya. Hal yang pasti adalah, Anda jangan menganggap sepele beberapa gejala seperti jantung berdebar tak teratur atau sesak napas.
Jika ada anggota keluarga atau bahkan Anda mengalami tanda-tanda tersebut, langsung konsultasi ke dokter spesialis jantung yang ada di RS Premier Jatinegara.